Rabu, 17 Mei 2017

MAKALAH “LITERASI ANAK KELAS 2 DI SD N CATUR TUNGGAL 6”

MAKALAH
“LITERASI ANAK KELAS 2 DI SD N CATUR TUNGGAL 6
Disusun untuk memenuhi tugas USIP II mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen pengampu : Galih Kusumo S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1.      Fransiska Elfrida Rianti                   151134059
2.      Clara Endri Prasetiyani                   151134087
3.      Emanuel Dian Pratama                    151134135
4.      Johan Dwi Kurniawan                     151134184
5.      Maria Magdalena Dwi Ratnawati   151134260

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
                               I.            Latar Belakang
Literasi adalah proses membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, melihat dan berpendapat (Kuder & Hasit, 2002). Namun secara umum definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis serta menggunakan bahasa lisan.
Kemampuan literasi pada pembelajaran sangatlah penting bagi siswa. Mullis (dalam Hayat & Yusuf, 2010) mengungkapkan bahwa anak-anak yang memperlihatkan kemampuan membaca yang baik akan menunjukkan sikap yang lebih positif dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki masalah dalam kegiatan membacanya. Dengan demikian bisa dilihat bahwa kemampuan membaca dan menulis sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak usia dini atau usia sd agar pemahaman anak dapat meningkat.
Pembelajaran membaca dan menulis dapat dilakuakan pada kelas 1 dan 2 agar pada saat anak masuk pada tingkat yang lebih tinggi anak tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam pemahaman materi pembelajaran. Deded Koswara(2013: 19) memaparkan bahwa “kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi yang harus dipelajari anak di sekolah”. Kesulitan membaca pada kelas awal akan berdampak pada kesulitan belajar selanjutnya. Oleh karena itu kegiatan membaca dan menulis di Indonesia harus di dukung agar kualitasnya semakin meningkat.
Data statistic UNESCO pada tahun 2016 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dari 1000 penduduk hanya satu warga yang tertarik untuk membaca dan menurut indeks pembangunan pendidikan UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69 dari 127 negara. PISA juga menempatkan Indonesia di nomor 57 dari 65 negara yang diteliti dalam kemampuan membaca (rublika.co,.id). Dengan demikian dapat diketahui bahwa minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Masalah tersebut sangatlah penting dan harus segera diperbaiki karena sudah sangat memprihatikan.

                            II.            Rumusan Masalah
1.      Apa saja permasalahan literasi yang terjadi di SD N Catur Tunggal 6?
2.      Apa peyebab dari permasalahan tersebut?
3.      Apa solusi dari permaslahan tersebut?

                         III.            Tujuan
1.      Mengetahui permasalahan literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6
2.      Mengetahui peyebab permasalahan literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6
3.      Mengetahui solusi dari permasalahan literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6





















PEMBAHASAN
            Siswa kelas 2 di SD N Catur Tunggal 6 masih mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Ibu Wulan sebagai wali kelas 2 menyatakan bahwa, di kelas 2 masih ditemukan beberapa anak yang belum bisa membaca dan belum lancar. Di kelas 2 dalam menulis tidak ada yang mengalami kesulitan, hanya pada penulisaannya masih belum rapi, masih ada yang tulisannya naik turun, miring dan penulisan huruf besar kecil.
“Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi yang harus dipelajari anak di sekolah” (Deded Koswara 2013:19). Jika masalah ini tidak segera diatasi akan berdampak negative kepada anak. Anak akan mengalami kesulitan dalam bidang studi yang harus dipelajari berikutnya. Oleh karena itu, siswa SD N Catur Tunggal 6 yang belum lacar atau belum bisa membaca diberikan pendampingan khusus bagi anak tersebut agar ia tidak tertinggal dalam menguasai pengetahuan yang lainnya.
Menurut Ibu Wulan factor yang menyebabkan anak masih mengalami kesulitan dalam membaca yaitu ditemukan pada anak yang pindahan dari kota lain, mungkin cara mengajar sekolah yang dulu tidak terlalu mempermaslahkan dalam kemampuan membaca dan pendampingan orang tua kurang. 
Faktor penyebab kesulitan membaca pada anak juga di kemukakan oleh Martini Jamaris, (2013: 137-139) yang menyatakan bahwa faktor penyebab kesulitan membaca disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
a.       Faktor fisik
Faktor fisik meliputi beberapa hal yaitu kesulitan visual atau penglihatan kesulitan anditory persepsion atau ketajaman pendengaran, dan masalah neurologis.
b.      Faktor Psikologis
Faktor ini meliputi kesulitan dalam mengendalikan emosi, intelegensi atau IQ yang kurang dan kosep diri.
c.       Faktor sosio-ekonomi
Faktor dari keadaan rumah yang kurang kondusif untuk belajar yang menyebabkan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu mengalami hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya.
d.      Faktor penyelenggara pendidikan yang kurang tepat
Harapan guru yang terlalu tinggi tidak sesuai dengan kemampuan siswa dan pengelolaaan kelas yang kurang efektif.

Berdasarkan permasalahan kesulitan membaca yang dialami SD N Catur Tunggal 6 dan factor penyebabnya, berikut ini cara untuk mengatasinya:
1.      Penggunaan metode yang sesuai dengan perkembangan anak untuk pembelajaran membaca.
“Guru harus mempergunakan banyak metode pada wkatu mengajar, variasi metode mengakibatkan penyajiannya lebih menarikperhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup” Slameto (2010:99).
2.         Peran orang tua. “Jika orang tua dan guru saling melengkapi dalam pembinaan anak dan di harapkan ada saling pengertian dan kerjasama yang kuat anatr keduannyadalam usaha memcapai tujuan bersama yakni kesejahteraan jiwa anak dalam mengatasi kesulitan belajarnya” Utami Munandar (2010:59).
3.         Pengajaran remedial. Istilah pengajaran remidial pada membaca menuju pada kegitan remidiasi. Membaca yang terjadi atau dilakukan di luar kelas reguler Dechant, 2006 : 54 (dalam M.Shodiq), Pengajaran remidial membaca berisikan berbagai kegiatan remidial yang diperuntukan bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca permulaan yang secara umum pelaksanaanya diluar jam pelajaran. Dan dilaksanakan oleh guru kelas sesuai dengan kesulitan aspek membaca. Tujuannya untuk memberikan kecakapan bentuk dan bunyi huruf serta mengubah rangkaian huruf menjadi rangkaian bunyi yang bermakna.




KESIMPULAN
Pembelajaran literasi sangatlah penting bagi siswa  karena kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi yang harus dipelajari anak di sekolah. Hasil wawancara dengan Ibu Wulan guru wali kelas 2 SD N Catur Tunggal 6 masih ditemukan beberapa siswa yang kesulitan. Hanya saja factor penyebabnya dikarenakan anak tersebut pindahan dari sekolah lain yang mungkin sekolah  yang dulu tidak terlalu mempermasalahkan kemampuan anak untuk membaca dan peran orang tua yang tidak memperhatikan perkembangannnya. Oleh sebab itu guru harus berperan aktif dalam pembelajaran dan perkembangan peserta didiknya agar anak tidak mengalami kesulitan dalam pembelajarannnya.
SARAN
1.      Guru lebih mengembangkan kreatifitas dan menggunakan media yang menarik maupun menyenagkan agar siwa lebih bersemangat untuk meningkatkan kemampuan membacadan menulis.
2.      Guru harus bisa mengetahui dan mengidentifikasi berbagai kesulitan yang dihadapi oleh sisiwa dalam hal kemampuan membaca dan menulis.
3.      Orang tua hendaknya tidak bergantung pada guru yang sudah mengajari membaca dan menulis di sekolah akan tetapi orang tua harus bisa meluangkan waktunya sebentar untuk mendampingi anak dalam pembelajarannnya agar anak memliki motivasi untuk belajar.






DAFTAR PUSTAKA
Fenawary, Eris. 2010.Upaya guru mengatasi kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 SDN 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango.8,192.
Ulfa, Utami.2014. Bimbingan belajar untuk sisiwa berkesulitan belajar membaca di SD N Gembongan Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo.Universitas Negri Yogyakarta. 


2 komentar:

MAKALAH SEDERHANA “DISLEKSIA"

MAKALAH SEDERHANA “DISLEKSIA” Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dosen pengam...