MAKALAH
“LITERASI ANAK KELAS 2 DI
SD N CATUR TUNGGAL 6”
Disusun
untuk memenuhi tugas USIP II mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Dosen
pengampu : Galih Kusumo S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
1.
Fransiska Elfrida Rianti 151134059
2.
Clara Endri Prasetiyani 151134087
3.
Emanuel Dian Pratama 151134135
4.
Johan Dwi Kurniawan 151134184
5.
Maria Magdalena Dwi Ratnawati 151134260
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
“Literasi
adalah proses membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, melihat dan
berpendapat”
(Kuder & Hasit, 2002). Namun
secara umum definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis serta
menggunakan bahasa lisan.
Kemampuan literasi pada
pembelajaran sangatlah penting bagi siswa. Mullis
(dalam Hayat & Yusuf, 2010) mengungkapkan bahwa “anak-anak yang
memperlihatkan kemampuan membaca yang baik akan menunjukkan sikap yang lebih
positif dibandingkan
dengan anak-anak yang memiliki masalah dalam kegiatan membacanya”. Dengan demikian bisa dilihat bahwa kemampuan membaca
dan menulis sangatlah penting untuk diajarkan kepada anak usia dini atau usia
sd agar pemahaman anak dapat meningkat.
Pembelajaran membaca dan
menulis dapat dilakuakan pada kelas 1 dan 2 agar pada saat anak masuk pada tingkat
yang lebih tinggi anak tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam pemahaman
materi pembelajaran. Deded Koswara(2013: 19) memaparkan bahwa “kemampuan
membaca merupakan dasar untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi
yang harus dipelajari anak di sekolah”. Kesulitan membaca pada kelas awal akan
berdampak pada kesulitan belajar selanjutnya. Oleh karena itu kegiatan membaca
dan menulis di Indonesia harus di dukung agar kualitasnya semakin meningkat.
Data statistic UNESCO pada
tahun 2016 menyebutkan indeks minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001.
Artinya dari 1000 penduduk hanya satu warga yang tertarik untuk membaca dan
menurut indeks pembangunan pendidikan UNESCO ini, Indonesia berada di nomor 69
dari 127 negara. PISA juga menempatkan Indonesia di nomor 57 dari 65 negara
yang diteliti dalam kemampuan membaca (rublika.co,.id). Dengan demikian dapat
diketahui bahwa minat baca di Indonesia masih sangat rendah. Masalah tersebut sangatlah
penting dan harus segera diperbaiki karena sudah sangat memprihatikan.
II.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
permasalahan literasi yang terjadi di SD N Catur Tunggal 6?
2.
Apa peyebab dari
permasalahan tersebut?
3.
Apa solusi dari
permaslahan tersebut?
III.
Tujuan
1.
Mengetahui permasalahan
literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6
2.
Mengetahui
peyebab permasalahan literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6
3.
Mengetahui
solusi dari permasalahan literasi siswa SD kelas 2 SD N Catur Tunggal 6
PEMBAHASAN
Siswa kelas 2 di SD N Catur Tunggal
6 masih mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Ibu Wulan sebagai wali
kelas 2 menyatakan bahwa, di kelas 2 masih ditemukan beberapa anak yang belum
bisa membaca dan belum lancar. Di kelas 2 dalam menulis tidak ada yang
mengalami kesulitan, hanya pada penulisaannya masih belum rapi, masih ada yang
tulisannya naik turun, miring dan penulisan huruf besar kecil.
“Kemampuan
membaca merupakan dasar untuk menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi
yang harus dipelajari anak di sekolah” (Deded Koswara 2013:19). Jika masalah
ini tidak segera diatasi akan berdampak negative kepada anak. Anak akan
mengalami kesulitan dalam bidang studi yang harus dipelajari berikutnya. Oleh
karena itu, siswa SD N Catur Tunggal 6 yang belum lacar atau belum bisa membaca
diberikan pendampingan khusus bagi anak tersebut agar ia tidak tertinggal dalam
menguasai pengetahuan yang lainnya.
Menurut Ibu
Wulan factor yang menyebabkan anak masih mengalami kesulitan dalam membaca
yaitu ditemukan pada anak yang pindahan dari kota lain, mungkin cara mengajar
sekolah yang dulu tidak terlalu mempermaslahkan dalam kemampuan membaca dan
pendampingan orang tua kurang.
Faktor penyebab kesulitan
membaca pada anak juga di kemukakan oleh Martini Jamaris, (2013: 137-139) yang
menyatakan bahwa faktor penyebab kesulitan membaca disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain :
a. Faktor fisik
Faktor fisik meliputi
beberapa hal yaitu kesulitan visual atau penglihatan kesulitan anditory
persepsion atau ketajaman pendengaran, dan masalah neurologis.
b. Faktor Psikologis
Faktor ini meliputi kesulitan dalam mengendalikan
emosi, intelegensi atau IQ yang kurang dan kosep diri.
c. Faktor sosio-ekonomi
Faktor dari keadaan rumah yang kurang
kondusif untuk belajar yang menyebabkan anak-anak yang berasal dari keluarga
kurang mampu mengalami hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya.
d. Faktor penyelenggara
pendidikan yang kurang tepat
Harapan guru yang terlalu tinggi
tidak sesuai dengan kemampuan siswa dan pengelolaaan kelas yang kurang efektif.
Berdasarkan
permasalahan kesulitan membaca yang dialami SD N Catur Tunggal 6 dan factor
penyebabnya, berikut ini cara untuk mengatasinya:
1. Penggunaan
metode yang sesuai dengan perkembangan anak untuk pembelajaran membaca.
“Guru harus mempergunakan banyak
metode pada wkatu mengajar, variasi metode mengakibatkan penyajiannya lebih
menarikperhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup” Slameto
(2010:99).
2.
Peran orang tua. “Jika orang tua dan guru saling
melengkapi dalam pembinaan anak dan di harapkan ada saling pengertian dan
kerjasama yang kuat anatr keduannyadalam usaha memcapai tujuan bersama yakni
kesejahteraan jiwa anak dalam mengatasi kesulitan belajarnya” Utami Munandar
(2010:59).
3.
Pengajaran remedial. Istilah
pengajaran remidial pada membaca menuju pada kegitan remidiasi. Membaca yang
terjadi atau dilakukan di luar kelas reguler Dechant, 2006 : 54 (dalam
M.Shodiq), “Pengajaran
remidial membaca berisikan berbagai kegiatan remidial yang diperuntukan bagi
siswa yang mengalami kesulitan membaca permulaan yang secara umum pelaksanaanya
diluar jam pelajaran. Dan dilaksanakan oleh guru kelas sesuai dengan kesulitan
aspek membaca”. Tujuannya untuk memberikan kecakapan bentuk dan bunyi
huruf serta mengubah rangkaian huruf menjadi rangkaian bunyi yang bermakna.
KESIMPULAN
Pembelajaran
literasi sangatlah penting bagi siswa karena kemampuan membaca merupakan dasar untuk
menguasai sejumlah pengetahuan atau bidang studi yang harus dipelajari anak di
sekolah. Hasil wawancara dengan Ibu Wulan guru wali kelas 2 SD N Catur Tunggal
6 masih ditemukan beberapa siswa yang kesulitan. Hanya saja factor penyebabnya
dikarenakan anak tersebut pindahan dari sekolah lain yang mungkin sekolah yang dulu tidak terlalu mempermasalahkan kemampuan
anak untuk membaca dan peran orang tua yang tidak memperhatikan
perkembangannnya. Oleh sebab itu guru harus berperan aktif dalam pembelajaran
dan perkembangan peserta didiknya agar anak tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajarannnya.
SARAN
1.
Guru lebih mengembangkan kreatifitas dan menggunakan
media yang menarik maupun menyenagkan agar siwa lebih bersemangat untuk
meningkatkan kemampuan membacadan menulis.
2.
Guru harus bisa mengetahui dan mengidentifikasi
berbagai kesulitan yang dihadapi oleh sisiwa dalam hal kemampuan membaca dan
menulis.
3.
Orang tua hendaknya tidak bergantung pada guru yang
sudah mengajari membaca dan menulis di sekolah akan tetapi orang tua harus bisa
meluangkan waktunya sebentar untuk mendampingi anak dalam pembelajarannnya agar
anak memliki motivasi untuk belajar.
DAFTAR
PUSTAKA
Fenawary,
Eris. 2010.Upaya guru mengatasi kesulitan
membaca permulaan siswa kelas 1 SDN 2 Suwawa Kabupaten Bone Bolango.8,192.
Ulfa, Utami.2014. Bimbingan belajar untuk sisiwa berkesulitan belajar membaca
di SD N Gembongan Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo.Universitas Negri Yogyakarta.
sangat membantu kakak, terimakasih :)
BalasHapusSangat bagus👍
BalasHapus